#Newsflash
test running text

Bertualang Mencoba Moda Transportasi Publik di Ibu Kota

Hai travelmen, jumpa lagi bersama Koko Sten! Pada artikel kali ini aku akan bagi pengalaman beberapa waktu lalu saat mencoba transportasi umum di Jakarta. Saat ini aku berdomisili di Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan sehingga untuk mencoba transportasi umum yang ada di Jakarta aku menggunakan KRL. Aku mau mencoba bagaimana integrasi antar moda transportasi disana. Penasaran? Yuk simak terus ya..

Petualangan ini dimulai dari Stasiun Rawa Buntu dengan menggunakan KRL jurusan Parungpanjang-Tanah Abang dengan durasi waktu 35 menit. Kondisi KRL menuju tanah abang saat itu masih tergolong sepi karena aku menghindari berangkat saat jam kerja. Sesampainya disana untuk menuju Manggarai, aku berpindah jalur untuk mengambil jalur KRL Tanah Abang-Bogor dengan memakan waktu 13 menit perjalanan. Stasiun Manggarai ini lebih besar dibandingkan stasiun Tanah Abang karena memang berbead tipe stasiun kelas besar. Tak ayal kalau KRL jurusan ini hampir selalu penuh setiap perjalanannya. Oh ya, tiket KRL dari Stasiun Rawa Buntu ke Stasiun Manggarai hanya Rp 4.000,00. Murah sekali, kan?

Petualangan naik KRL untuk menuju Stasiun LRT Velodrome

Nah, untuk menuju moda transportasi lainnya juga sangat mudah. Aku hanya berjalan sekitar 6 menit untuk menuju Terminal Bus Manggarai yang terletak 500 meter. Tidak terlalu jauh untuk penghubung ke Bus Transjakarta. Tinggal tap kartu Jak Lingko untuk menuju ke Halte Velodrome dan hanya merogoh kocek Rp 5.000,00 saja. Bus Transjakarta pun juga sudah sangat bagus. Pembayarannya pun sudah canggih, bisa menggunakan kartu Flazz, Emoney, Tapcash, Brizzi, Jakcard dan Megacash) dan Jak Lingko(biasanya ada promosi dan fasilitas khusus program Jak Lingko). Kursi yang empuk dan petugas yang ramah menjadi nilai tambah moda transportasi ini. Setiap perhentian ada pemberitahuan di layar dan petugas juga mengingatkan. 

Menuju ke Halte Velodrome naik Transjakarta

Rencananya aku mau ke Stasiun LRT Velodrome karena lokasinya yang ikonik dekat dengan Jakarta Internasional Velodrome. Lokasi ini sering dimanfaatkan untuk kompetisi balap sepeda bahkan yang terbaik di Asia loh! Acara besar yang pernah memakai lokasi ini contohnya adalah Asian Games dan Asian Para Games 2018. Stasiun LRT Velodromekurang dari 200 meter dari sana. Tersedia tangga biasa dan eskalator untuk naik ke stasiun. Selain itu juga tersedia lift untuk penumpang prioritas yang membutuhkan, seperti: lansia, ibu hamil, penyandang disabilitas, ibu yang menggendong bayi, dan sebagainya.

Naik LRT sambil berkunjung ke Velodrome

Perbedaan MRT, LRT, dan KRL

Perbedaan MRT, KRL, dan LRT (Sumber: Kompas.com)

KRL atau Kereta Rel Listrik adalah moda transportasi yang digunakan sebagai penghubung Jakarta dengan kota yang ada di sekitarnya. Kapasitas dan rangkaian keretanya pun lebih banyak karena mengangkut banyak penumpang dari stasiun yang dilewatinya. Sedangkan MRT (Mass Rapid Transit/Moda Raya Terpadu) mempunyai 6 gerbong dan mengangkut sekitar 1.950 penumpang sekali perjalanan. Keduanya memiliki perlintasan layang, namun untuk perlintasan bawah tanah dimiliki oleh MRT dan KRL memiliki perlintasan diatas tanah. Kalau kalian penasaran dengan MRT, Koko Sten sudah buat reviewnya ya divideo dibawah ini..

 

LRT atau Light Rail Transit memiliki kecepatan dan lebih gesit karena mempunyai 2-4 gerbong sekali perjalanan. Satu rangkaian bahkan bisa mengangkut sampai 270 penumpang. Dengan adanya LRT ini harapannya memang masyarakat DKI Jakarta dan sekitarnya beralih dari kendaraan pribadinya sehingga mengurai kemacetan.

Kapasitas LRT Jakarta (Sumber: Instagram @LRTJKT)

Pengalamanku naik LRT ini sangat mengesankan! Getaran di kereta ini bahkan hampir tidak terasa karena stabil baik di jalur kereta maupun saat tikungan. Kursinya empuk dan kebersihannya terjaga. Hampir di setiap sisi ada petugas yang siap membantu kalian kalau ada apa-apa. Pendingin di gerbongnya pun tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas. Jadi walau kalian ada di bawah kipasnya tetap nyaman. Desainnya sangat elegan dan membuatku berdecak kagum. Semakin keren saja transportasi di Ibu Kota.

RUTE

LRT Jakarta ini baru pada fase I sehingga stasiun yang beroperasi mulai dari Stasiun Pegangsaan Dua sampai dengan Stasiun Velodrome. Jarak dari stasiun awal dan akhir kurang lebih sepanjang 5,8 Km dan hanya ditempuh dengan 13 menit dan estimasi 1 sampai 1,5 menit ke setiap stasiun (maksimal 2,5 menit). Pusat kota akan lebih cepat dituju dengan hadirnya LRT. Apalagi sekarang bisa menggunakan akses Transjakarta di Halte Pemuda Rawamangun yang sudah terintegrasi. Jadi ga perlu macet-macetan lagi dan bisa ke pusat kota hanya dalam waktu kurang dari 1 jam. Mantap kan?

Secara berkala LRT ini juga dirawat dan diperiksa. Proses ini dilakukan di Depo LRT Jakarta yang terletak di JL. Pegangsaan Dua, Kelapa Gading. Depo ini ibarat rumahnya kereta yang mampu memuat 196 unit kereta dan luasnya 100,000 meter persegi. Fasilitas pencucian kereta secara otomatis juga tersedia untuk menjaga kebersihan dan menjaga umur kereta agar tidak mudah usang.

Depo LRT Jakarta (Sumber: Instagram @lrtjkt)

Pembangunan stasiun LRT ini juga menggunakan metode yang ramah lingkungan karena material penutup rangkanya menggunakan sandwich panel. Material tersebut sangat ramah lingkungan karena mengurangi buangan bahan sehingga tidak merusak alam. Tak hanya itu, PT LRT Jakarta juga berkomitmen untuk menjaga Jakarta untuk semakin hijau. Hal ini dibuktikan dengan acara bertema “Seribu Beton Sejuta Pohon” yang diselenggarakan bulan Januari 2019 lalu. Harapannya dapat mengurangi polusi dan menghasilkan oksigen lebih banyak untuk sekitarnya. Gerakan menanam pohon ini membuat Depo LRT ini teduh dan nyaman karena banyak pepohonan di Ruang Terbuka Hijau.

TARIF

Tarif yang disepakati adalah Rp 5.000,00 flat, jadi mau turun dekat atau sampai stasiun paling ujung pun tetap sama. Tenang, ini murah banget kok! Bayangin aja dari DTKJ (Dewan Transportasi Kota Jakarta) awalnya mengusulkan harga Rp 10.800,00 bahkan tarif keekonomiannya pun sebesar Rp 41.655,00. Rugi banget kalo kalian tidak menggunakan LRT buat transportasi harian kalian. Bisa lebih hemat dan juga anti-macet [1].

Metode pembayarannya pun sudah modern karena menerima pembayaran lewat Flazz (Bank BCA), E-money (Bank Mandiri), Brizzi (Bank BRI), Tapcash (Bank BNI), dan Jak Lingko. Jadi sama dengan metode pembayaran dengan moda transportasi lain yang terintegrasi. Kalau kamu punya salah satu kartu pun bisa naik semua transportasi yang terintegrasi di Jakarta. Benar-benar berevolusi menjadi lebih baik kan? Jadi praktis sekali dan tidak perlu menyimpan banyak kartu yang harus diganti di tiap naik alat transportasi yang berbeda.

Manfaat Kartu Jak Lingko (Ilustrasi: Koko Sten)

FASILITAS UMUM

Fasilitas di stasiun LRT Jakarta sangat lengkap. Bahkan disetiap stasiun sudah ada standar fasilitas yang harus dibangun untuk melayani kebutuhan penumpang. Fasilitas tersebut antara lain adanya lift untuk penumpang prioritas, eskalator, tangga, CCTV (kamera pengawas) 24 jam, pos kesehatan, ruang ibadah, nursery room untuk menyusui maupun mengganti popok bayi, toilet umum dan toilet untuk disabilitas. Apabila kalian haus atau ingin beli camilan, tiap stasiun LRT pun juga memiliki retail area. Penunjang LRT pun juga tersedia mulai dari Platform Screen Door untuk membatasi antara jalur antre penumpang dengan peron sehingga membuat rasa aman dan mencegah penumpang jatuh ke rel kereta. Lebih lengkap lagi didukung jjuga dengan Passenger Information Display(PID) yang biasanya memuat tentang kereta yang datang dan berangkat.

FASILITAS UNTUK DISABILITAS

Petugas membantu penyandang disabilitas naik kereta LRT (Sumber: CNN Indonesia)

Tak hanya melayani panyandang umum, LRT ini juga melayani penyandang disabilitas. Terbukti pada tanggal 27 April 2019 lalu, sosialisasi dilakukan kepada JBFT (Jakarta Barrier Free Tourism). JBFT ini merupakan kegiatan yang self-funded yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik tentang hak-hak penyandang disabilitas.

Tunggu dulu, ini bukan hanya sekadar formalitas karena ada pengguna kursi roda, difabel rungu, difabel netra, celebral palsy (CP), autis, serta difabel daksa [2]. Kursi untuk sahabat disabilitas pun juga tersedia di bagian penumpang prioritas. Petugas pun juga sigap untuk membantu sahabat semua. Jelas pelayanan ini menerapkan nilai perusahaan yaitu RAMAH. Hal ini semakin meyakinkan kalau LRT adalah salah satu moda transportasi di Jakarta yang melayani seluruh penumpangnya tanpa terkecuali.

KEAMANAN

Keamanan juga menjadi salah satu faktor penting yang diutamakan oleh pihak LRT Jakarta. Keretanya sendiri memiliki teknologi khusus agar melaju aman dan mampu beradaptasi dengan jalur trek kereta. Adanya articulated bogie pada trainset LRT Jakarta memungkinkan ketika tikungan tajam tetap seimbang dan tetap melaju aman hingga radius tikungan 40 meter. Pokoknya dijamin lincah, aman, dan terpercaya! Uji keamanan lainnya pun sudah dilakukan oleh pihak LRT Jakarta mulai dari 15 Agustus-14 September 2018. Bahkan beberapa waktu lalu juga sempat uji publik yang dihadiri banyak masyarakat yang antusias.

Infografis Uji Coba LRT Jakarta (Sumber: Instagram @lrtjkt)

Setelah sampai di stasiun LRT tujuan akan terintegrasi dengan JAK24 yang merupakan angkutan kota serta dengan TransJakarta (Bus). Lokasi satu sama lain pun saling berdekatan jadi menghemat banyak waktu dan juga biaya. Oh ya, dengar-dengar kalau pakai kartu Jak Lingko bakal lebih murah kalau pergi kemana-mana naik Transjakarta, LRT, maupun MRT loh. Kita tunggu promosi dan pembayaran terintegrasinya ya? Semoga evolusi moda transportasi di ibu kota ini merupakan langkah awal yang dapat mempermudah masyarakat yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya untuk beraktifitas. Maju terus moda transportasi publik di Ibu Kota!

TIPS

  1. Jangan lupa isi saldo terlebih dahulu ya! Kalau kalian tidak punya uang elektronik, ada mesin otomatis juga untuk beli tiket sekali jalan maupun pulang pergi.
  2. Jangan bersandar pada PSD (Platform Screen Door)
  3. Antre di sisi kiri dan kanan, utamakan penumpang yang keluar terlebih dahulu
  4. Jangan membawa barang yang mengganggu penumpang lainnya (misal: seorang diri membawa 5 kardus, durian karena baunya menyengat, dan jangan membawa hewan peliharaan atau hewan buas *dinosaurus misalnya)
  5. Bedakan fungsi kursi penumpang reguler dengan penumpang prioritas ya.

Wah, keren ya! Kalau sendiri sih enak ya, kalau sama teman atau komunitas emang masih nyaman ya naik LRT nya?

NYAMAN DAN SUDAH TERUJI!

Bukan cuma komunitas biasa yang sudah coba, bahkan komunitas sepeda lipat BMC (Brompton Monas Cyclists) juga sudah merasakan fasilitas dari LRT ini. Jadi kalau kalian punya sepeda lipat dan mau bepergian ke tempat lainnya bisa banget sepedanya dilipat dan naik MRT. Eskalator juga mempermudah kalian tanpa harus kalian panggul. Ini dia keasyikan dan suasana dari kunjungan komunitas sepeda lipat BMC.

Tips Tambahan!

  1. Kalau kalian membawa sepeda, bisa dilipat terlebih dahulu sebelum naik lift atau eskalator agar tidak repot dan mengganggu yang lain
  2. Pastikan sepeda yang dibawa dalam keadaan bersih ya. Jangan sampai tanah atau pepohonan mangga ikut terbawa di sepeda kalian
  3. Sepeda yang dibawa cukup besar kan? Kalian bisa memakai gate khusus disabilitas yang lebih besar
  4. Ketika sudah di LRT, bisa menempatkan sepeda lipat di area disabilitas maupun disamping kalian apabila area disabilitas tidak tersedia
  5. Selamat menikmati perjalanan dengan LRT Jakarta ^^

Nah, sekarang mudah sekali kan menggunakan transportasi umum di Jakarta? Semboyan LRT Jakarta yaitu Moving People Connecting Communities memang bukan bualan semata. Bukan hanya melayani penumpang saja, namun menyatukan komunitas untuk menggoreskan kenangan dan waktu berharganya. Integrasi pun akan lebih dipermudah kedepan dengan adanya skybridge di area berbayar yang ada di Stasiun LRT Velodromedengan Halte Pemuda, Rawamangun. Wah, aku tidak sabar menunggu betapa mudah bepergian pakai transportasi umum di Jakarta nantinya.

Ayo mulai transportasi umum dan naik LRT supaya cepat sampai tujuan. Jangan lupa ya dijaga fasilitasnya, ayo kita rawat bersama. So, stay positive and keep traveling! Sampai jumpa di postingan berikutnya.

===

Artikel ini diikutsertakan dalam Lomba Artikel LRT Jakarta 2019

Koko Sten memiliki akses lisensi developer untuk membuat ilustrasi yang dibuat. Foto dan ilustrasi selain buatan Koko Sten sudah dicantumkan sumbernya.

Semoga infonya dapat bermanfaat ya ^^

Daftar Referensi:

[1] Arief Ikhsanudin – detikFinance, “Sah! Tarif LRT Jakarta Kelapa Gading-Velodrome Rp 5.000,” 2019. [Online]. Available: https://finance.detik.com/infrastruktur/d-4482776/sah-tarif-lrt-jakarta-kelapa-gading-velodrome-rp-5000. [Diakses pada: 29-Apr-2019].

[2] Haura Hafizhah/ Red: Bilal Ramadhan, “LRT Jakarta Sudah Siap Beroperasi,” 2019. [Online]. Available: https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/pqo8xa330/lrt-jakarta-sudah-siap-beroperasi. [Diakses pada: 30-Apr-2019].

Sumber Gambar LRT: Official Account of PT LRT Jakarta @LRTJKT

Sumber Artikel : http://bit.ly/2Vp2pKm

Pemenang Lomba Menulis Artikel LRT Jakarta

Artikel Terkait
Warta LRT Jakarta Edisi 4
Edisi kali ini bertepatan dengan Hari Pelanggan Nasional 2020 atau Harpelnas yang jatuh pada tanggal....
Warta LRT Jakarta Edisi 3
Pada edisi ketiga ini, Warta LRT Jakarta ikut serta merayakan HUT Kemerdekaan Indonesia yang ke-75. ....
Warta LRT Jakarta Edisi 2
Pada edisi kedua ini, Warta LRTJ akan membahas Whats New in Our Operation......
7107 View

Situs Resmi PT LRT Jakarta

Anggota Grup JAKPRO
#LRTJ #LRTJakarta

www.lrtjakarta.co.id
www.jakarta-propertindo.com